Friday, September 14, 2007

JOHN WYCLIFFE

John Wycliffe dikenal sebagai tokoh perintis gerakan reformasi di Inggris pada abad ke-14, filsof, dan juga orang terpelajar yang terkemuka pada jamannya (karena pada masa itu pendidikan di universitas masih merupakan fenomena yang baru dan peranan Wycliffe sungguh besar bagi reputasi Oxford, tempat ia belajar dan mengajar). John Wycliffe lahir di Yorkshire pada tahun 1325, dan belajar di Universitas Oxford dan memperoleh gelar doktor theologia pada tahun 1372. Wycliffe adalah seorang pemberani dan pembicara blak-blakan baik dalam teologi maupun pengetahuan. Ia mempunyai kebiasaan yang berbahaya, yaitu mengatakan secara blak-blakan apapun yang dipikirkannya. Ex, jika apa yang dipelajarinya membuatnya mempertanyakan tentang ajaran katolik resmi, ia akan langsung menyuarakannya.
Sekitar tahun 1374 Wycliffe mulai dikenal oleh umum, ia mengkhotbahkan kesewenang-wenangan, kebusukan-kebusukan Paus yang segera menarik perhatian banyak orang. Perlawanannya terhadap Paus yaitu:
Ia mempertanyakan hak Gereja atas kuasa duniawi dan kekayaannya.
(Paus menuntut hak milik gereja di Inggris adalah milik Paus; Wycliffe berpendapat harta milik gereja di Inggris adalah milik Negara). Ia berkata seharusnya gereja jangan memiliki harta milik duniawi, gereja harus menjadi miskin dan sederhana, seperti gereja pada masa Perjanjian Baru.
Ia mempertanyakan tentang penjualan surat-surat pengampunan dan jabatan-jabatan gerejawi.
Ia mempertanyakan tentang penyembahan para santo dan relikwi yang berbau takhayul, serta kuasa Paus.
Ia mempertanyakan pandangan resmi tentang Ekaristi (doktrin transsubstansiasi) yang dikeluarkan oleh Konsili Lateran Keempat (karena tidak terdapat di Alkitab).
Pada masa itu Inggris penuh sentimen terhadap Gereja Roma, dimana para pangeran dan orang awam menyesalkan cara Gereja merampas kekuasaan dan harta.
Pada tahun 1377, Wycliffe memulai kegiatan-kegiatan keluar. Ia mengutus para pengikutnya (Lollard: para imam yang menganut kemiskinan para rasul dan mengajarkan Kitab Suci kepada kalangan umum, mengembara di Inggris dengan Injil), para sarjana dan orang awam untuk berkhotbah dan membacakan Alkitab kepada umat. Pada tahun itu juga Paus mengeluarkan "bulla" (semacam fatwa/siasat/sanksi) bagi Wycliffe berdasarkan ajaran-ajarannya tersebut. Tapi ia mendapat perlindungan dari pangeran John dan Dewan Doktor di Oxford juga menyatakan bahwa tidak ada satupun tuduhan dalam bulla itu yang membenarkan bahwa ajaran Wycliffe salah. Tapi peristiwa itu mengakibatkan tulisannya dilarang, sementara ia sendiri diamankan dan dicopot dari kedudukannya di Oxford serta dilarang menyebarluaskan pandangannya. Pada tahun 1378 Wycliffe menulis buku yang berjudul "Protes" dimana ia membela rumusan-rumusan ajarannya.
Hal itu memberinya waktu untuk menerjemahkan Alkitab, karena menurut Wycliffe setiap orang harus diberi keleluasaan membaca Alkitab dalam bahasanya sendiri. "Oleh karena Alkitab berisikan Kristus, yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan, Alkitab sangat diperlukan bagi semua orang, bukan bagi para imam saja" tulisnya. Meskipun gereja tidak setuju ia dan para sarjana lain menerjemahkan Alkitab Inggris pertama yang lengkap. Dengan menggunakan salinan tulisan tangan Vulgata (Alkitab terjemahan Bahasa latin) Wycliffe berusaha keras membuat Kitab Suci agar dapat dimengerti oleh orang-orang sebangsanya. Hasilnya edisi I diterbitkan, sedangkan penerbitan ke-2 diselesaikan setelah Wycliffe meninggal, setelah mengalami perbaikan. Edisi ke-2 itu dikenal sebagai "Alkitab Wycliffe" dan dibagikan secara ilegal oleh para lollard. Wycliffe meninggal pada 31 Desember 1384, karena menderita stroke di gereja.

JOY RIDDERHOF DAN GOSPEL RECORDINGS

Di awal tahun 1930, Joy Ridderhof meninggalkan USA untuk menjadi misionaris di Honduras sebagai utusan dari Friends Mission. Hidupnya terasa sepi karena Joy adalah satu-satunya misionaris yang melayani di desa terpencil yang ada di pegunungan. Namun pelayanannya membuahkan hasil. Saat dia memberitakan Injil ke berbagai tempat di sekitar desa itu, banyak penduduk desa yang merespon dan mengikut Kristus. Tetapi kekerasan-kekerasan yang dihadapi dalam pelayanan ini dan iklim tropis mengganggu kesehatannya. Sesudah enam tahun melayani di desa itu, Joy kembali ke Los Angeles karena terserang penyakit malaria.
Untuk beberapa bulan berikutnya ketika Joy terbaring di tempat tidur untuk memulihkan kesehatannya, tapi dia terus memikirkan penduduk desa yang telah ditinggalkannya -- bagaimana kemajuan iman mereka di dalam Kristus tanpa misionaris yang memandu dan mendorong mereka. "Seandainya aku bisa meninggalkan suaraku di sana," dia memikirkan hal itu terus-menerus. Terlintas dalam pikirannya tentang keramaian bar yang ada di Honduras dan suara musiknya yang hingar-bingar. Penduduk Honduras tampaknya menyukai musik rekaman. Itulah jawaban dari problem yang dihadapinya. Joy akan mengirimkan suaranya dalam kaset rekaman dimana dia bisa memberitakan Injil melalui musik dan menggunakan bahasa tutur yang biasa digunakan penduduk desa yang dilayaninya.
Pada mulanya, ide Joy tentang perekaman Injil tampaknya seperti mimpi yang susah dijangkau, tetapi dia mulai mendoakan tentang kemungkinan tersebut dan men-sharing-kannya dengan teman-temannya; dan di tahun 1939 kaset rekaman pertamanya -- Buenas Neuvas (Kabar Baik) -- yang berdurasi 3,5 menit telah diproduksi. Saat memulihkan kesehatannya, Joy juga belajar bermain gitar, dan musik menjadi satu bagian dalam kaset-kaset rekaman yang pertama kali dibuatnya. Namun ia segera menyadari tentang pentingnya menemukan suara penutur asli untuk menyuarakan ayat-ayat Alkitab sekaligus memainkan musiknya.
Saat rekaman yang dibuat Joy tersebar, para misionaris yang melayani bagian lain di Amerika Latin juga mulai memesannya. Dalam pelayanan perekaman ini, Joy dibantu oleh Ann Sherwood, Herman Dyk, dan para relawan. Rekaman itu pada awalnya diproduksi di Los Angeles (LA). Orang Cina, Meksiko, dan penduduk dari berbagai suku Indian didatangkan ke studio untuk membuat rekaman Injil dalam bahasa tutur mereka masing-masing. Joy melihat keterbatasan dari pelayanan ini jika orang-orang dari berbagai suku itu harus datang ke LA. Solusinya adalah tim perekaman ini yang mengunjungi suku-suku tersebut -- suatu keputusan yang menandai titik balik pelayanan Gospel Recordings (yang resmi dibentuk tahun 1941 dengan nama Spanish Recordings). [Red.: Informasi lebih lengkap tentang Gospel Recordings (termasuk URL-nya) dapat anda simak dalam kolom Sumber Misi di bawah ini.]
Joy dan Ann melakukan perjalanan perekaman pertamanya di tahun 1944. Mereka memanfaatkan waktu selama 10 bulan di Meksiko dan Amerika Tengah dan perjalanan ini membuahkan hasil yaitu rekaman Injil dalam 35 bahasa dan dialek baru.
Perjalanan selanjutnya dilakukan Joy dan Ann pada tahun 1947 ke Alaska untuk merekam ayat-ayat Alkitab dalam bahasa Indian dan Eskimo. Tugas mereka sungguh sulit. Mereka melakukan perjalanan ke tempat-tempat suku terpencil, lalu mencari penduduk suku yang bisa bilingual dan bersedia untuk direkam. Namun bulan-bulan penuh perjuangan itu menampakkan hasilnya, dan Joy serta Ann kembali ke LA setelah merekam Injil ke dalam 20 bahasa suku.
Tahun 1950, Joy dan tim-nya telah merekam Injil ke dalam lebih dari 350 bahasa suku dan dialek. Aspek perekaman dari pelayanan ini melangkah maju dan semakin mantap. Namun ada problem-problem lain yang muncul -- terutama yang berhubungan dengan pemutaran kaset di wilayah-wilayah hutan yang terpencil. Gramofon yang tersedia dan didistribusikan oleh Gospel Recordings mudah sekali rusak. Joy dan tim-nya berdoa bersama meminta pencerahan. Allah menjawab doa itu saat terbersit ide untuk menggunakan gramofon manual (diputar tangan) -- gramofon ini lebih murah, tidak menggunakan tenaga motor, alat yang dapat dioperasikan oleh semua orang, dan tidak memiliki bagian-bagian mekanis yang rumit sehingga mudah diperbaiki jika rusak.
Pelayanan ini terus berlanjut dan sampai tahun 1955 lebih dari sejuta kaset telah dikirimkan ke 100 negara. Pelayanan Gospel Recordings yang dirintis oleh Joy Ridderhof telah membuahkan keselamatan untuk masing-masing pribadi dan untuk suku-suku di seluruh dunia. Seorang pria dari Meksiko bertobat setelah mendengarkan rekaman kaset Injil dan pria ini kembali ke desanya untuk mengenalkan Kristus kepada 12 orang penduduk di desanya.
Tahun 1983, setelah 40 tahun melayani bersama Gospel Recordings, Joy tidak lagi menjabat sebagai Direktur Gospel Recordings, tetapi dia masih terlibat sebagai dewan dan secara aktif menjelaskan tentang pelayanan misi dengan menggunakan media audio ini. Ada sekitar 50 orang staf full-time dan banyak sukarelawan tergabung dalam pelayanan Gospel Recordings. Mereka telah merekam dan mendistribusikan berita Injil ke dalam 4000 bahasa dan dialek. [Red.: Sekarang Gospel Recordings telah memiliki rekaman Injil dalam 5400 bahasa lebih.]
Diterjemahkan dan diringkas dari sumber:
Judul Buku: From Jerusalem to Irian Jaya
-- A Biographical History of Christian Missions
Judul Bab : Radio and Recordings: Harnessing the Air Waves
Penulis : Ruth A. Tucker
Penerbit : Academie Books, 1983
Halaman : 389 - 392

No comments: